TIMES SUMBAWA, SUMBAWA BARAT – Upaya mewujudkan swasembada pangan nasional terus diperkuat Kementerian Pertanian melalui pembentukan Brigade Pangan (BP) di berbagai daerah strategis. Salah satu wilayah yang mulai menginisiasi program ini adalah Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dengan dukungan langsung dari Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang).

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya Brigade Pangan sebagai penggerak utama pertanian modern yang mandiri dan berdaya saing tinggi.

“Brigade Pangan akan menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional, dan terampil dengan menjalankan usaha yang berorientasi bisnis dan menghasilkan pendapatan dan keuntungan,” ujar Mentan Amran.

Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan perlunya sinergi antarpihak agar program ini dapat berjalan optimal.

“Untuk mewujudkan swasembada pangan ini tidak bisa sendirian, kita harus terus bergandengan tangan dengan semua pihak,” tegasnya.

Polbangtan Malang sebagai unit pelaksana teknis di bawah BPPSDMP sekaligus  turut berperan strategis dalam pendampingan awal pembentukan Brigade Pangan di Sumbawa Barat. Tim Polbangtan Malang telah melakukan koordinasi dan survei langsung ke lokasi calon lahan BP di Kecamatan Taliwang.

Wakil Direktur III Polbangtan Malang, Hamyana, menyampaikan pentingnya membangun kerja sama lintas sektor dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan.

“Kompleksitas tantangan dalam mewujudkan swasembada pangan memang sangat tinggi. Oleh karena itu, perlu menghimpun semua unsur dan mengkolaborasikannya secara sistematis. Kita berharap, ikhtiar membentuk Brigade Pangan ini menjadi elemen pemersatu yang akan menjadi motor penggerak dalam menghimpun semua unsur yang ada dan mengelolanya secara baik di lokasi masing-masing,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat, Jamilatun, menyambut baik dukungan dari Kementerian Pertanian melalui Polbangtan Malang, dan menyatakan kesiapan daerah untuk berperan aktif dalam pembentukan Brigade Pangan.

“Kami berharap kelompok tani yang berada di wilayah calon Brigade Pangan memiliki anggota yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, sehingga dapat menjadi bagian dari BP. Setelah proses survei dan identifikasi lahan selesai, kami akan segera mengumpulkan kelompok tani untuk melakukan sosialisasi pembentukan Brigade Pangan,” ujar Jamilatun..

Melalui kerja sama erat antara Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, dan lembaga pendidikan vokasi pertanian seperti Polbangtan Malang, Brigade Pangan diharapkan menjadi solusi konkret dan kolaboratif dalam mengakselerasi terwujudnya swasembada pangan di daerah.(*)