TIMES SUMBAWA, SUMBAWA – Kementerian Pertanian (Kementan) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui program unggulan Brigade Pangan. Program Brigade Pangan yang diluncurkan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman merupakan langkah strategis Kementerian Pertanian untuk memperkuat ketahanan dan mencapai swasembada pangan nasional. 

Mentan Amran mengatakan bahwa Brigade Pangan dirancang sebagai unit pengelola pertanian modern berbasis teknologi yang melibatkan generasi muda, dengan skala pengelolaan lahan mencapai 200 hektare per brigade. Program ini memadukan pendekatan profesional, teknologi pertanian modern, dan semangat kewirausahaan guna meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di sektor pertanian.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa hingga kini telah terbentuk lebih dari 1.100 Brigade Pangan dengan target nasional mencapai 4.224 brigade. Setiap brigade mendapatkan dukungan pelatihan, alat dan mesin pertanian, serta akses input produksi pertanian. Petani yang tergabung berpotensi memperoleh pendapatan hingga Rp10 juta per bulan dari hasil pertanian berbasis skema bagi hasil. Melalui pelatihan dan pendampingan, BPPSDMP memastikan bahwa petani di Brigade Pangan memiliki kompetensi tinggi dalam mengelola lahan secara optimal dan berkelanjutan.

Program Brigade Pangan hadir bukan hanya sebagai solusi peningkatan produksi, melainkan juga sebagai upaya jangka panjang untuk mewujudkan swasembada pangan, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperkuat kelembagaan petani. Melalui pendekatan berbasis komunitas dan dukungan teknologi canggih, program ini mengelola lahan dalam skala luas, sekitar 200 hektare per brigade, secara lebih terstruktur dan terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Di Kabupaten Sumbawa, koordinasi pelaksanaan Brigade Pangan dilakukan pada Kamis (3/7/2025). Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pertanian, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang PSP, Tim Survey Investigasi Desain (SID) dari PU, serta Koordinator Penyuluh Kecamatan Moyo Hilir. Koordinasi ini ditandai dengan survei lokasi seluas 194 hektare di Kecamatan Moyo Hilir, yang mencakup lima kelompok tani dan menjadi target awal pembentukan satu Brigade Pangan.

Proses SID ditargetkan rampung pada 20 Juli 2025. Selanjutnya, pembentukan Brigade Pangan akan langsung dilakukan pada akhir bulan Juli setelah proses administratif selesai, termasuk penyusunan MoU, SK Penetapan, serta surat kesanggupan dari calon anggota. Dinas Pertanian juga mendorong percepatan distribusi petunjuk teknis (juknis) guna memperlancar proses pembentukan brigade. Target pembentukan Brigade Pangan di Kabupaten Sumbawa sendiri sebanyak 12 brigade.

Wakil Direktur III Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) Hamyana, menyampaikan bahwa keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh kolaborasi lintas sektor.

“Kompleksitas tantangan dalam mewujudkan swasembada pangan memang sangat tinggi. Oleh karena itu, perlu menghimpun semua unsur dan mengkolaborasikannya secara sistematis. Kita berharap, bahwa ikhtiar membentuk Brigade Pangan ini menjadi elemen pemersatu yang akan menjadi motor penggerak dalam menghimpun semua unsur yang ada dan mengelolanya secara baik di lokasi masing-masing,” ujarnya.

Melalui Brigade Pangan, Kementan berharap dapat melahirkan ekosistem pertanian modern yang berkelanjutan serta meningkatkan minat generasi muda untuk berkarya di sektor strategis ini. (*)