TIMES SUMBAWA, SUMBA TIMUR – Sejumlah warga Sumba Timur mendesak Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur (Kejati NTT) mengusut tuntas dugaan tindak pidana korupsi proyek rehabilitasi jaringan irigasi di Sumba Timur tahun anggaran 2021-2022 bernilai miliaran rupiah.

“Kami mendesak Kejati NTT untuk mengusut tuntas proyek irigasi di dua lokasi di Sumba Timur sebab Tim Penyidik Bidang Pidana Khusus (Tipidsus) Kejati NTT sudah pernah melakukan pemeriksaan terhadap proyek-proyek jaringan irigasi yang tersebar di NTT termasuk di pulau Sumba dan khususnya di Sumba Timur,” ungkap Paulus Landja, warga Sumba Timur, Jumat (2/5/2025).

Dalam pemeriksaan dan penyelidikan sebut dia, Tim penyidik juga menggandeng Tim ahli Politekhnik Negeri Kupang (PNK) untuk melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah proyek irigasi yang dikerjakan di wilayah NTT salah satunya di Kabupaten Sumba Timur.

Ia menjelaskan, dua lokasi daerah irigasi di Sumba Timur yang telah diperiksa Kejati NTT diantaranya, Daerah Irigasi (DI) Mataiyang, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur dengan anggaran senilai Rp2.297.400.000,- sedangkan Daerah Irigasi (DI) Melolo di Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur dengan anggaran senilai Rp2.804.800.000,-

Paulus juga menyoroti, bahwa pekerjaan proyek irigasi ini diduga kuat adanya temuan tambal sulam dan juga material yang digunakan berkualitas buruk. “Dari persoalan ini kami warga mendesak Tim Tipidus Kejati NTT untuk segera membongkar kasus ini sehingga terang benderang dan juga segera panggil dan periksa kontraktor pelaksana serta pihak-pihak terkait karena irigasi ini sangat dibutuhkan warga di sektor pertanian yang pada akhirnya hanya merugikan warga sekitar,” tandas Paulus yang juga seorang Tokoh Sumba.

Terpisah, Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati NTT Raka Putra Dharmana saat dihubungi membenarkan, bahwa proyek irigasi yang tersebar di beberapa wilayah NTT telah diperiksa termasuk Kabupaten Sumba Timur. Namun hingga saat ini pihaknya masih menunggu data dan keterangan dari Tim Penyidik Bidang Pidana Khusus (Tipidsus).

“Jadi terkait persoalan proyek irigasi ini, kami masih menunggu data dan keterangan dari Tim Tipidsus. Jika sudah ada, nanti kami akan sampaikan,” terang Raka.(*)