TIMES SUMBAWA, JAKARTA – Petugas medis Gaza menemukan banyak tanda-tanda penyiksaan terhadap jenazah warga Palestina yang dikembalikan Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan total telah menerima jenazah 90 warga Palestina yang ditahan Israel melalui Komite Palang Merah Internasional sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat.
Pejabat kesehatan di Gaza mengatakan, banyak dari 90 jenazah yang dikembalikan itu terdapat tanda-tanda penyiksaan pada tubuhnya bahkan ada juga yang karena dieksekusi.
"Tim medis terus memeriksa, mendokumentasikan, dan mempersiapkan jenazah-jenazah itu untuk diserahkan kepada keluarga "sesuai dengan prosedur dan protokol medis yang disetujui," kata Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu seperti dilansir Al Jazeera.
Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang didukung oleh Presiden AS Donald Trump dan bertujuan untuk mengakhiri perang Gaza selama dua tahun, Israel diwajibkan menyerahkan jenazah 15 warga Palestina untuk setiap warga Israel yang meninggal.
Beberapa jenazah warga Palestina dalam keadaan matanya ditutup kain dan kedua tangannya diborgol ke belakang, dugaan kuat jenazah itu dieksekusi di lapangan.
Tim forensik menggambarkan kondisi jenazah jenazah itu memprihatinkan karena penuh tanda-tanda kekerasan fisik.
Israel diperkirakan akan menyerahkan lebih banyak jenazah, meskipun para pejabat belum mengumumkan berapa banyak jenazah yang berada dalam tahanannya atau berapa banyak yang akan dikembalikan.
Masih belum jelas pula apakah jenazah-jenazah tersebut digali dari kuburan oleh tentara Israel selama serangan daratnya atau apakah jenazah-jenazah tersebut milik tahanan yang tewas dalam serangan Israel.
Namun yang jelas, sepanjang perang, militer Israel telah menggali jenazah sebagai bagian dari pencarian sisa-sisa tawanan.
Saat tim forensik memeriksa jenazah pertama yang dikembalikan, Kementerian Kesehatan pada hari Rabu merilis gambar 32 jenazah tak dikenal untuk membantu keluarga mengenali kerabat yang hilang.
Banyak di antaranya sudah membusuk sebagian lagi bekas terbakar. Beberapa di antaranya juga kehilangan anggota tubuh atau gigi, sementara yang lain tertutup pasir dan debu.
Para pejabat kesehatan mengatakan bahwa pembatasan Israel terhadap peralatan tes DNA di Gaza seringkali memaksa kamar mayat untuk mengandalkan ciri-ciri fisik dan pakaian untuk identifikasi.
Tim forensik yang menerima jenazah tersebut mengatakan beberapa jenazah tiba dalam keadaan terbelenggu atau menunjukkan tanda-tanda penganiayaan fisik.
"Ada tanda-tanda penyiksaan dan eksekusi," kata anggota komisi yang bertugas menerima jenazah di Rumah Sakit Nasser, Samed Hamad.
Mayat-mayat yang diduga kuat karena penyiksaan dan eksekusi itu tersebut adalah pria yang berusia antara 25 hingga 70 tahun.
Sebagian besar lehernya dibelenggu, ada yang lehernya dijerat tali. Sebagian besar mayat mengenakan pakaian sipil, tetapi beberapa mengenakan seragam, yang menunjukkan bahwa mereka adalah pejuang Palestina. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Israel Kembalikan Jenasah Warga Palestina yang Penuh Bekas Penyiksaan dan Eksekusi
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |