TIMES SUMBAWA, SUMBA TIMUR – Dampak erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, Forum Kordinasi Maritim Pelabuhan Waingapu mengadakan rapat tanggap darurat di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Waingapu, Jumat (20/6/2025).

“Kami menginisiasi rapat tanggap darurat ini sebagai respon atas aktivitas erup Gunung Lewotobi yang berpotensi mengganggu keselamatan pelayaran dan operasional kepelabuhan di wilayah Pelabuhan Waingapu,” kata Kepala KSOP Waingapu Fadly Afand Djafar.

Menurutnya, kegiatan ini melibatkan Forum Koordinasi Maritim Pelabuhan Waingapu yang terdiri dari TNI Polri, BMKG, Balai Kesehatan Pelabuhan Waingapu, Basarnas, dan juga stakeholder terkait di lingkungan pelabuhan.

Tentu, tambah Fadly, kehadiran berbagai pihak ini mencerminkan sinergi dan kesiapsiagaan lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana alam yang berdampak langsung pada sektor transportasi laut.

Ia menjelaskan, dalam rapat tersebut dibahas langkah-langkah strategis dan skenario tenggap darurat termasuk penyesuaian jadwal kapal, pemantauan intensif terhadap kondisi cuaca dan debu vulkanik serta pengamanan aset-aset pelabuhan.

“Maka seluruh pihak menyepakati pentingnya komunikasi cepat dan sistem informasi terpadu untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang timbul akibat erupsi,”tandasnya.

Fadly menyebut, pihaknya selaku Kepala KSOP Waingapu sekaligus memimpin rapat koordinasi menegaskan pentingnya kesiapsiagaan terpadu dari seluruh elemem pelabuhan.

“Kita harus memastikan keselamatan pelayaran tetap menjadi prioritas utama sambil menjaga kelangsungan operasional pelabuhan secara terukur dan terkendali karena koordinasi dan informasi yang akurat antar instansi adalah kunci utama dalam kondisi darurat seperti ini,”tegasnya.

Ditambahkannya, selain membahas teknis operasional rapat tentu momen ini untuk menyatukan prosedur evakuasi darurat dan sistem pelaporan kejadian secara real time antar instansi guna meningkatkan responsivitas bila terjadi situasi memburuk. BMKG turut memberikan paparan terkini terkait kondisi gunung Lewotobi  serta proyeksi sebaran material erupsi.

“Kami terus berkomitmen menjaga keselamatan pelayaran dan kelangsungan ativitas kepelabuhanan melalui uaya antisipatif dan kolaborasi juga diharapkan seluruh stakeholder untuk selalu waspada dan mengikuti rahan resmi dari otoritas terkait,”ungkap Fadly. (*)