TIMES SUMBAWA, SUMBAWA – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian terus memperkuat langkah percepatan pembentukan Brigade Pangan Non Rawa di Kabupaten Sumbawa yang memiliki 24 kecamatan dg 18 kecamatan penerima manfaat program OPLAH NON RAWA.

Diawali dengan agenda koordinasi yang digelar pada Selasa (18/11/2025), melibatkan jajaran Pemerintah Daerah, TNI, serta tim pendamping Brigade Pangan.

Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam mendorong percepatan terbentuknya 12 Brigade Pangan di Kabupaten Sumbawa, yang akan menjadi tulang punggung gerakan peningkatan indeks pertanaman, produktivitas, dan kemandirian pangan wilayah.

Dalam sejumlah kesempatan sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya pembangunan Brigade Pangan sebagai simpul penggerak modernisasi sektor pangan.

“Brigade Pangan akan menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional dan terampi menjalankan usaha yang berorientasi bisnis dan menghasilkan pendapatan dan keuntungan,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, juga menegaskan pentingnya percepatan Brigade Pangan.

“Program Brigade Pangan bertujuan mengoptimalkan ketahanan pangan nasional melalui kolaborasi besar-besaran… percepatan pembentukan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan indeks pertanaman dan produksi,” jelasnya.

Polbangtan Malang Dorong Percepatan Implementasi di Kabupaten Sumbawa, salah satu pulau di NTB.

Dalam kegiatan koordinasi ini, Direktur Polbangtan Malang diwakili oleh Siti Munifah,  selaku Koordinator Pendampingan Brigade Pangan Polbangtan Malang dan LO Brigade Pangan Sumbawa meminta dukungan dan komitmen Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa, Budi Prasetyo serta Pasiter Kodim 1607 Sumbawa Lalu Ahdan Z untuk percepatan pembentukan BP di Sunbawa. 
Siti Munifah menegaskan bahwa Brigade Pangan tidak hanya berperan dalam peningkatan produktivitas, tetapi juga menjadi ruang aktualisasi generasi muda pertanian.

“Brigade Pangan adalah kunci keberlangsungan pertanian Indonesia, karena dengan Brigade Pangan akan menumbuhkan minat generasi milenial dalam membangun sektor pangan. Di Kabupaten Sumbawa akan dibentuk 12 Brigade Pangan. Dengan itu, kami meminta dukungan Sekda untuk mempercepat proses pembentukan ke-12 BP tersebut,” ujarnya.

Sekda Kabupaten Sumbawa, Dr. Budi Prasetyo, M.Si, menyambut positif langkah yang dipimpin Polbangtan Malang dan BPPSDMP.

“Secara prinsip, Pemda Sumbawa sangat mendukung program Pemerintah Pusat, terutama Kementerian Pertanian. Potensi pertanian di Sumbawa sangatlah tinggi. Karena itu, kami memberikan target kepada dinas terkait untuk dapat membentuk 12 Brigade Pangan Kabupaten Sumbawa paling lambat akhir November 2025,” tegasnya.

Dukungan penuh datang dari TNI melalui Kodim 1607 Sumbawa. Pasiter Lalu Ahdan Z menegaskan komitmen personel Babinsa dalam pendampingan teknis di lapangan.

“Kami memberikan dukungan untuk melibatkan Babinsa secara penuh untuk mengawal proses pembentukan dan pelaksanaan Brigade Pangan di Kabupaten Sumbawa,” ujarnya.

Koordinasi lintas sektor ini menunjukkan komitmen kuat antara Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, Polbangtan Malang, dan TNI untuk mempercepat implementasi Brigade Pangan sebagai program strategis.

Dengan kolaborasi yang terstruktur dan dukungan dari berbagai pihak, Kabupaten Sumbawa diharapkan menjadi salah satu daerah yang mampu mendorong percepatan swasembada pangan dan menjadi model penguatan ketahanan pangan nasional. (*)