TIMES SUMBAWA, SUMBA TIMUR – Untuk mencegah stunting di Desa Pulupanjang, Kecamatan Nggaha Ori Angu, Kabupaten Sumba Timur. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Kemendiktisaintek mengolah manggulu makanan khas Sumba yang bervarian hati ayam.
“Kegiatan PKM ini telah dilakukan berkaitan dengan inovasi pengolahan manggulu dengan penambahan tepung hati ayam,”kata Ketua PKM Yessy Tamu Ina, S.Pt, M.Si Selasa (16/9/2025).
Menurutnya, sebelum kegiatan PKM ini diawali dengan sosialisasi terkait bahaya stunting dan upaya pencegahan serta inovasi pemanfaatan tepung hati ayam dalam pengolahan manggulu.
Yessy menjelaskan, kegiatan yang kedua dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan pengolahan manggulu yang terdiri dari kader-kader posyandu Padamu serta orang tua anak-anak Posyandu.
“Kita juga memberikan pemahaman bahwa pentingnya dalam pengolahan manggulu sebagai makanan khas Sumba tidak sekedar hanya menghasilkan manggulu yang enak akan tetapi pertimbangan nilai gizi itu yang terpenting,” tuturnya.
Yessy mengatakan, inovasi pengolahan manggulu dengan penambahan tepung hatiayam pentig dilakukan karena dalam hatiayam mengandung nutrisi yang cukup baik seperti tepung hati sebagai sumber zat besi dan asam folat untuk mencegah anemia serta memenuhi jumlah harian yang direkomendasikan untuk pemenuhan vitamin dan mineral agar membantu memperkuat tulang.
Ditambahkan pemateri kegiatan PKM Yatris Rambu Tega, S.Pi, dalam pengolahan tepung hati ayam perlu pengolahan yang higen agar terhindar dari mikroba yang sifatnya pathogen.
Hasil olahan manggulu makanan khas Sumba bervarian hati ayam.(FOTO:Habibudin/TIMES Indonesia)
Selanjutnya Vindya Donna Adindarena menyebut dalam materinya bahwa manggulu perlu di packing dengan baik misalkan memanfaatkan bahan-bahan alami sehingga kearifan lokalnya tetap muncul. Metode pengemasan yang baik bertujuan untuk meningkatkan masa penyimpanan dan nilai jual dari pada produk yang berdampak padataraf ekonomi jika produk manggulu dijadikan sebagai proses wirausaha.
Selama proses pendampingan masyarakat desa Pulupanjang secara mandiri berkemampuan memproduksi manggulu varian hati ayam dan produk tersebut menjadi produk yang wajib dikonsumsi oleh anak-anak pada kegiatan Posyandu.
Sementara Ketua Posyandu Padamu Rambu Rita Konda menyampaikan, apresiasi dan terima kasih kepada Dosen asal Unkriswina Sumba penerima hibah yang telah memilih Desa Pulupanjang sebagai tempat pelaksanaan PKM.
Kegiatan ini perdana kamipun mendapatkan pelatihan yang melibatkan kader dan para orang tua anak-anak Posyandu, tentu kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami juga berterima kasih atas bantuan bahan-bahan dan peralatan pengolah manggulu sehingga kami terus melanjutkan kegiatan ini hingga berdampak pada penurunan angka stunting.
“Produk ini kami akan mempromosikan melalui gereja dan acara-acara resmi lainnya,”ungkap Rambu Konda.
Adapun program PKM Kemendiktisaintek ini merupakan kolaborasi antara 3 Prodi yakni Peternakan, Manajemen dan Teknologi hasil Perikanan yang diketuai Yessi Tamu Ina , S.Pt, M.Si bersama anggota Dosen yakni Yatris Rambu Tega, S.Pi, M.Si., dan Vindya Donna Adindarena, S.E, M.Si. sedangkan 3 mahasiswa yakni, Maria A. Taka, Apriningsing Wunga Kelvin Daniel Tamu Ama. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Cegah Stunting di Desa Pulupanjang, PKM Kemendiktisaintek Olah Manggulu Varian Hati Ayam
Pewarta | : Moh Habibudin |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |