TIMES SUMBAWA, SUMBA TIMUR – Dalam suasana hari raya Idul Fitri 1446/H di Kabupaten Sumba Timur. Ketua Pengadilan Agama (PA) Waingapu H. Fahrurrozi Zawawi menerima kunjungan Pastor Paroki Maria Bunda Selalu Menolong (MBSM) Kambajawa Romo Yakobus Lodo Mema, Pr.

“Hari ini saya mendapat kujungan dari Pastor Paroki MBSM Rm. Yakobus besama Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Sumba Timur. Dalam kunjungan ini beliau mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri dalam suasana damai dan akrab,”ungkap Fahrurrozi, Selasa (1/4/2025).

Ia menyampaikan, terima kasih atas kunjungan tersebut karena ini menandakan hubungan baik antar umat beragama yang saling menghormati dan saling menghargai. Rm. Yakobus pun ikut berbahagia dengan umat islam yang sedang merayakan hari yang berbahagia.

“Tentu kehadiran beliau ini kami sangat bahagia karena ini sangat berarti untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Sumba Timur,” kata Fahrurrozi.

Ia berharap dengan kunjungan ini dapat menciptakan kerukunan antar umat beragama dengan menjaga bersama-sama kerukunan serta kehidupan. Dengan demikian, dapat rukun dan damai bisa hidup dengan tenang dan nyaman dalam beraktivitas, beribadah, bekerja, dan belajar tanpa ada rasa takut.

“Jadi pertemuan ini dimanfaatkan ketiga tokoh untuk membicarakan banyak hal seputar upaya memajukan Kabupaten Sumba Timur,” kata Fahrurrozi.

Pastor Paroki MBSM Kambajawa Rm. Yakobus Lodo Mema, Pr mengatakan, kunjungannya ke Ketua PA Waingapu bersama PD Muhammadiyah Sumba Timur di momen Hari Raya Idul Fitri 1446/H untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan. Sebab Lebaran ini diselimuti dengan kahangatan kebersamaan antar umat beragama.

“Semoga kehangatan Idul Fitri ini dapat membersihkan segala kesalahan dan dosa serta menuntun kita kembali pada kesucian,” ucapnya.

Menurut Rm. Yakobus yang biasa disapa Romo Jack, kunjungannya ini salah satu pendekatan untuk mempererat tali silaturahmi sebagai upaya menumbuhkan rasa empati dan rasa saling menghormati serta persaudaraan yang tinggi antar umat beragama.

Rm Yakobus menyebut bahwa dengan cara ini akan menggambarkan betapa indahnya hidup dalam kasih persaudaraan tanpa memandang siapapun kita, apapun agama kita, asal, usul, suku, ras, warna kulit karena kita semua adalah ciptaan Tuhan yang mulia dan bermartabat luhur.

“Saya harap momen mari kita tingkatkan solidaritas dan kepedulian terhadap sesama dan saling menjaga kebersamaan walaupun kita berbeda tetapi kita sama dihadapan Tuhan,”terang Rm Yakobus. (*)