https://sumbawa.times.co.id/
Berita

Waisak 2025: Refleksi Ajaran Buddha, Menyemai Cinta Kasih dan Kedamaian

Senin, 12 Mei 2025 - 06:56
Waisak 2025: Refleksi Ajaran Buddha, Menyemai Cinta Kasih dan Kedamaian Patung Buddha. (FOTO: amazone.com)

TIMES SUMBAWA, WONOSOBO – Umat Buddha di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, memperingati Hari Raya Waisak hari ini.

Di berbagai vihara dan candi, seperti Candi Borobudur misalnya, perayaan Waisak menjadi momen sakral yang mengingatkan kembali pada nilai-nilai luhur ajaran Buddha: cinta kasih, kebijaksanaan, dan pembebasan dari penderitaan.

Hari Waisak sendiri memperingati tiga peristiwa suci dalam kehidupan Sang Buddha Gautama yang dikenal sebagai Tri Suci Waisak, yaitu:

  • Kelahiran Pangeran Siddhartha Gautama di Taman Lumbini
  • Pencapaian Penerangan Sempurna (Bodhi) di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya
  • Parinibbana atau wafatnya Sang Buddha di Kusinara

Ketiga peristiwa ini menjadi landasan penting dalam ajaran Buddha, yang mengajarkan umat manusia untuk hidup penuh kesadaran, menghindari kebencian, dan membebaskan diri dari keinginan yang menjadi sumber penderitaan.

Dalam suasana Waisak tahun ini, para bhikkhu dan umat menggelar puja bakti, meditasi bersama, dan pelepasan lampion sebagai simbol pelepasan penderitaan dan harapan menuju kebahagiaan sejati.

Tidak hanya sebagai perayaan spiritual, Waisak juga menjadi ajakan untuk refleksi diri.

"Penghormatan atau puja tertinggi pada Buddha adalah dengan melaksanakan Dhamma dalam berbagai segi kehidupan, baik kehidupan sehari-hari, beragama, berbangsa dan bernegara," kata Amat, S.Ag., Penyuluh Agama Buddha PNS Kankemenag Deli Serdang, dalam salah satu kutipannya dilansir dari kemenag.go.id.

Refleksi dari Waisak mendorong semua kalangan, tidak hanya umat Buddha, untuk memperkuat nilai kemanusiaan

. Di tengah dunia yang sering dilanda konflik dan ketidakadilan, ajaran Buddha tentang welas asih (karuṇā), tanpa kekerasan (ahiṃsā), dan jalan tengah (Majjhima Patipada) yang masih sangat relevan.

Sebagaimana Sang Buddha pernah bersabda dalam dhammapada syair ke-5, “Kebencian tidak akan berakhir dengan kebencian, tetapi hanya dengan cinta kasih. Itulah hukum abadi."

Dalam semangat Waisak, marilah kita menanam benih-benih kedamaian, mulai dari dalam diri, agar dunia ikut berubah. Seperti Sang Buddha mengajarkan, damai dimulai bukan dari luar, melainkan dari hati yang bersedia memahami dan mengasihi tanpa syarat. (*)

Pewarta : Mutakim
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sumbawa just now

Welcome to TIMES Sumbawa

TIMES Sumbawa is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.