TIMES SUMBAWA, SUMBA TIMUR – Pemerintah Kabupaten Sumba Timur bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Waingapu membentuk Satuan Tugas khusus untuk mengendalikan pengeluaran ternak antarpulau. Pembentukan tim lintas sektor ini diresmikan dalam rapat yang dihadiri Bupati Sumba Timur, jajaran kepolisian, TNI, Kejaksaan, dan PT Pelindo.
Bupati Sumba Timur Umbu Lili Pekuwali, Selasa (4/11/2025) menekankan pentingnya langkah ini. "Rapat ini merupakan salah satu upaya kita untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya tindakan pelanggaran terhadap peraturan terkait prosedur pengiriman ternak antar pulau," jelas Umbu Lili di Hotel Kambaniru Waingapu.
Sektor peternakan menjadi penopang ekonomi vital dengan komoditas sapi, kuda, kerbau, dan babi yang terintegrasi dengan kehidupan sosial-budaya masyarakat.
Namun, ekspor tidak terkendali menimbulkan masalah serius. "Mobilitas ternak antar pulau yang tidak terkendali dapat menimbulkan sejumlah permasalahan seperti menurunnya populasi ternak di daerah, potensi pelanggaran terhadap ketentuan tata niaga dan kesehatan hewan," tambah Bupati. Pembentukan Satgas diharapkan mewujudkan tata kelola peternakan yang lebih tertib dan berkelanjutan.
Kepala KSOP Waingapu Fadly Afand Djafar menyoroti aspek regulasi. "Kami menyadari pentingnya memastikan pengangkutan itu dengan memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan pelayaran, perlindungan lingkungan maritim," terang Fadly. Pelabuhan Waingapu menjadi titik vital untuk pengiriman ternak menggunakan kapal Ro-Ro dan Kapal Layar Motor ke berbagai daerah.
Satgas yang melibatkan pemerintah daerah, aparat keamanan, otoritas pelabuhan, dan pelaku usaha ini akan mengawasi ketat proses ekspor ternak. Langkah strategis ini tidak hanya melindungi populasi ternak lokal tetapi juga mencegah penyebaran penyakit hewan dan memastikan kepatuhan terhadap standar kesejahteraan hewan selama transportasi. (*)
| Pewarta | : Moh Habibudin |
| Editor | : Faizal R Arief |