TIMES SUMBAWA, JAKARTA – Dokter Spesialis Mata Kianti Raisa Darusman mengungkapkan anak perempuan memiliki risiko dua kali lebih tinggi mengalami gangguan penglihatan dibandingkan anak laki-laki.
“Dari hasil penelitian kami, pelajar perempuan lebih banyak mengalami penurunan fungsi mata, keterbatasan aktivitas karena penglihatan, dan gangguan sosial akibat kondisi tersebut,” kata Kianti Riasa Darusman saat ditemui usai kegiatan uji publik inovasi pemeriksaan mata dan jiwa anak Indonesia di Jakarta, Kamis(9/10/2025).
Menurut dia, hasil penelitian mendapati hal ini bisa disebabkan oleh kebiasaan anak perempuan yang lebih sering beraktivitas di dalam ruangan dibandingkan anak laki-laki.
Oleh karena itu dokter menyarankan agar anak perempuan untuk bisa aktif beraktivitas luar ruangan, yang memiliki efek protektif terhadap mata minus dibandingkan banyak di dalam ruangan.
"Adapula data riset menunjukkan 63 persen anak-anak menggunakan gawai lebih dari dua jam per hari, sementara 55 persen memiliki aktivitas luar ruangan yang rendah. Faktor ini menjadi penyebab utama meningkatnya kasus rabun jauh pada anak-anak usia sekolah," ucapnya.
Selain itu temuan lapangan juga menunjukkan anak-anak perempuan lebih sering mengalami tekanan emosional terkait kondisi mata mereka. Bahkan ia menyebut sebanyak 57 persen anak berkacamata melaporkan gejala kecemasan dan 67 persen menunjukkan tanda-tanda depresi.
"Stigma sosial terhadap penggunaan kacamata masih kuat di kalangan pelajar perempuan. Banyak anak merasa malu memakai kacamata karena takut diejek teman. Ini berpengaruh terhadap kepercayaan diri dan kesehatan mental mereka,” katanya.
Oleh karena itu alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini menekankan perlunya pendekatan berbeda antara anak laki-laki dan perempuan dalam program pemeriksaan dan edukasi kesehatan mata agar intervensi bisa lebih efektif. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Dokter Ungkap Risiko Gangguan Mata Lebih Tinggi pada Anak Perempuan
Pewarta | : Antara |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |